 |
| Gambar Ilustrasi pria menngamuk di pesta |
Sulselexpose.id.Wajo- Sabtu 23 juli 2022 terjadi dugaan kasus penganiyaan di desa lompoloang kecamatan pitumpanua kabupaten wajo. Korban HM (53 tahun) yang tidak lain merupakan Istri kepala desa setempat.
Hal ini bermula saat laki-laki berinisial H.DM mengamuk dengan memecahkan piring dan kursi di salah satu resepsi pernikahan warga membuat seketika tamu undangan berhamburan. Menyaksikan hal tersebut Korban bermaksud menasehati dan menenangkan Pelaku,namun naas malah menjadi korban penganiayaan.
Saat di wawancara awak media, ibu desa yang merupakan korban pemukulan membenarkan kejadian tersebut bahwa dia dipukul, Ibu desa bermaksud menenangkan, karena sudah merisaukan dan mengganggu resepsi. "tapi tidak tahu kenapa saya yang dipukul pakai papan yang sementara dipegang oleh pelaku lebih dari sekal",imbuh HM sambil memperlihatkan bekas luka.
Pelaku yang merupakan warga Desa Mattirowalie ini memang dikenal memiliki tempramen yang tinggi sehingga tidak ada masyarakat yang berani menenangkan karena semua takut,tambah HM dan beberapa saksi yang berada di lokasi kejadian yang tidak mau di sebut identitasnya.
Sontak kejadian ini membuat situasi di Desa Lompoloang menjadi memanas akibat keluarga korban tidak terima terkait penganiayaan tersebut dan telah melakukan pelaporan kepada Polres wajo dan berharap pelaku segera diproses sesuai perlakuannya.
Saat ini pelaku telah diamankan di polsek pitumpanua demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Bahkan setelah pelaku diamankan, salah seorang anak korban H.M mendatangi kediaman pelaku membawa senjata tajam sambil teriak-teriak namun cepat diamankan oleh petugas dan disuruh pulang.
Namun Kepala desa Lompoloang yang juga merupakan suami korban menuturkan kami telah melaksanakan kewajiban sebagai warga negara yang baik dengan menyerahkan hal ini kepada pihak berwajib .kami dan keluarga telah bersepakat untuk tenang sambil menunggu pihak berwajib melakukan tugasnya, imbuhnya
Semoga dengan kejadian ini merupakan pelajaran buat kita dan pelaku bahwa kita ada hukum yang berlaku dan mengharap pihak kepolisian melakukan proses sesuai aturan yang berlaku. Tegasnya.(is)
