Keduanya memang berbeda kapasitas mesin dan segmentasi harga, namun menarik untuk membandingkan dapur pacu skutik ini.
Secara sekilas, kubikasi mesin skutik Aprilia lebih unggul. Namun mesin SR-GT 200 punya kapasitas murni tak sampai 200 cc, tidak seperti namanya.
Sebab kapasitas riil ruang bakarnya 174 cc, dengan spesifikasi mesin 4 katup SOHC berpendingin cairan dengan injeksi.
Secara teknologi, mesin berlabel i-get memakai blok silinder aluminium dengan lapisan Nicasil dan teknologi start & stop system. Sementara itu, mesin ADV 160 berlabel eSP+ dengan kubikasi sebesar 157,9 cc 4 katup SOHC berpendingin cairan dengan injeksi PGM-FI.
Sama seperti skutik Honda lainnya, mesin tersebut dibekali dengan sistem idling start-stop dan ACG starter.
Mesin Honda ADV 160 diklaim punya tenaga sebesar 15,8 tk di 8.500 rpm dan torsi maksimum 14,7 Nm di 6.500 rpm.
Mesin Aprilia SR-GT 200 diklaim menghasilkan tenaga sebesar 17,4 tk pada 8.500 rpm dan torsi maksimum 16,5 Nm di 7.000 rpm.
Dengan selisih 16,1 cc, tak heran apabila mesin SR-GT 200 memang lebih unggul dari ADV 160, baik dari sisi tenaga ataupun torsinya.
Akan tetapi saat melihat bobotnya, skutik Aprilia memiliki berat 148 kg. Sedangkan skutik Honda beratnya 133 kg, alias berselisih 15 kg lebih ringan.
Dan ternyata saat coba dilihat dari perbandingan antara rasio bobot dan tenaga mesin (power-to-weight ratio), tercatat hasilnya cukup mengejutkan.
Lewat perhitungan power to weight ratio tersebut, Honda ADV 160 sedikit lebih unggul dengan hasil 0,1188 tk per kg. Adapun Aprilia SR-GT 200 mencatat 0,1176 tk per kg.
Artinya, SR-GT 200 unggul berdasarkan tenaga di atas spesifikasi. Sedangkan ADV 160 menang dari sisi power to weight ratio.