Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

iklan

33 Orang Alumni Yayasan SBL Ikuti Mappatemme Sikola, Pelopor Lestarinya Budaya Luwu

Admin
Rabu, 31 Januari 2024, 1/31/2024 WIB Last Updated 2024-01-31T12:54:53Z


LUWU UTARA - Sebanyak 33 orang alumni Yayasan Sekolah Budaya Luwu (SBL) I Lagaligo Kabupaten Luwu Utara mengikuti Prosesi Mapatemme Sikola.


33 Orang alumni itu terdiri dari pria dan wanita dari sejumlah latar belakang pekerjaan yang berbeda, mulai dari guru, Pengusaha, dan Ibu Rumah Tangga. Kegiatan ini digelar di Baruga Latemaccelling Kemakolean Baebunta, Desa Baebunta, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulsel Rabu, 31/01/2024.


di hadiri, Datu Luwu atau yang mewakili, Dewan adat 12, Makole Baebunta Andi Masita Kampasu, Opu Maddika Bua, Ketua Yayasan Sekolah Budaya Luwu (SBL) I Lagaligo, Sharma Hadeyang. Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara, Drs. Misbah, 


Serta Danyon Brimob Sulawesi Selatan, Kapolsek Baebunta, Kabid Pariwisata Disporapar Luwu Utara.


Ketua Yayasan Sekolah Budaya Luwu I Lagaligo Sharma Hadeyang mengatakan, hingga saat ini alumni sekolah Budaya Luwu telah berjumlah 156, dan hari ini 33 Alumni, dimana ini adalah penempatan ke-4.



"Sekolah ini tidak hanya di Luwu Utara tapi juga ada di Luwu timur. dan insya Allah akan hadir juga dalam waktu dekat di Palopo",Jelasnya. Lanjut Sharma mengungkapkan, para alumni Sekolah Budaya Luwu ini nantinya akan menjadi corong dan pelopor Lestarinya Budaya dan Adat Luwu di Masyarakat.


"Mereka yang lulus ini adalah alumni yang telah menempuh pengetahuan tentang budaya luwu, dan akan menjadi pelopor dalam melestarikan budaya tatanan Luwu di tengah tengah masyarakat. Serta yang akan menjadi corong pemerihati budaya dan menjaga Marwah kesatuan Luwu"Ungkapnya.


Selain Itu, kehadiran Sekolah Budaya Luwu kata Sharma merupakan  tonggak sejarah dalam melestarikan Budaya Luwu. Serta merupakan dedikasi dirinya sebagai pemerhati Budaya Tanah Luwu.


"Bukan berarti setelah kita menggunakan baju adat ini, kita simpan begitu saja, namun setelah dari sini kita terus melestarikan budaya kita. Karena Sekolah ini adalah langkah awal kita untuk membawa budaya Luwu lebih lestari",Jelasnya.


"Semoga sekolah Budaya Luwu ini menjadi tonggak sejarah dari lestarinya budaya dan adat istiadat Luwu di masyarakat. Dan menjadi pelopor perjuangan lestarinya budaya Luwu bagi generasi Wija To Luwu dimasa yang akan datang".Pungkas Sharma Hadeyang.


Sekedar diketahui, kegiatan Mappatemme sikola Yayasan Sekolah Budaya Luwu I Lagaligo ini dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan, diantaranya Tari Paduppa, pemberian penghargaan kepada 12 lulusan terbaik, penyerahan Sertifikat, dan lagu lembata tanah luwu, 


Pattuppui Ri Ade'e  Pasanre'i Syara'e (*)

Iklan

iklan