Luwu - Sebuah tragedi menimpa sebuah keluarga di dusun Salupaku, desa Tandung, kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Anak kembar berusia empat tahun meninggal dunia setelah jatuh dari jembatan jalan poros Limbong Seko yang telah lama rusak dan tidak diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Kejadian naas itu terjadi pada Kamis, 25 Januari 2024, sekitar pukul 10.00 WITA. Menurut saksi mata, korban bersama orangtuanya sedang melintas di atas jembatan yang hanya memiliki pagar setinggi 50 cm. Tiba-tiba, salah satu anak terpeleset dan jatuh ke sungai yang deras. Orangtua korban yang panik mencoba menolong anaknya, tetapi malah ikut terjatuh dan menyeret anak kembarnya yang lain.
Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong langsung berusaha mengevakuasi korban. Namun, upaya itu sia-sia karena ketiga korban sudah tidak bernyawa lagi saat ditemukan. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum.
Atas kejadian ini, Kabid Advokasi dan Agitasi HMI Sulselbar, Ade Pratama, mengecam keras kelalaian pemerintah kabupaten Luwu Utara yang tidak segera memperbaiki jembatan yang sudah menjadi akses vital bagi warga. Ia juga mendesak agar Kadis PUPR kabupaten Luwu Utara dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak becus dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
"Jembatan ini sudah lama rusak dan tidak diperhatikan sama sekali oleh pemerintah kabupaten Luwu Utara. Hari ini menelan korban jiwa, besok bisa saja ada korban lagi. Saya berharap pemerintah Luwu Utara betul-betul serius dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Saya juga tegas menyampaikan untuk mencopot Kadis PUPR kabupaten Luwu Utara karena tidak becus dalam menjalankan tugas dan fungsinya," ujar Ade Pratama dalam keterangan persnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat melintas di jembatan tersebut dan menuntut agar pemerintah segera membangun jembatan baru yang aman dan layak. Ia berjanji akan terus mengawal dan mengadvokasi kasus ini hingga ada keadilan bagi korban dan keluarganya.
