WAJO – Menanggapi maraknya pemberitaan terkait kasus penganiayaan di Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, pada Minggu malam (28/9/2025), seorang pria bernama Babe alias BB akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa dirinya bukan pelaku tunggal, melainkan juga korban dalam insiden yang kini ramai dibicarakan.
Dalam keterangan yang disampaikannya, BB menjelaskan bahwa peristiwa itu berawal dari komunikasi melalui pesan singkat dengan pihak lawan untuk membahas persoalan utang.
“Awalnya kami saling chat dan sepakat bertemu jam 10 malam untuk membicarakan utang. Saat saya datang, ternyata korban datang bersama anaknya dan beberapa orang lain,” ungkap BB, Senin (29/9/2025).
BB menekankan bahwa dirinya datang ke lokasi seorang diri, bukan membawa massa seperti yang sempat beredar di masyarakat.
“Saya hanya sendiri, jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan saya bawa banyak orang. Karena mereka datang membawa parang dan jumlahnya lebih banyak, saya sempat ke rumah teman untuk mengambil parang supaya bisa mempertahankan diri,” jelasnya.
Menurut BB, situasi semakin memanas ketika tiga orang mendekatinya.
“Saya sempat jatuh dan mereka menyabet punggung serta kepala saya menggunakan parang. Saya kemudian bangkit dan melawan. Satu orang lari, mungkin merasa tidak sanggup melawan, lalu ayah dan anak itu juga ikut lari,” bebernya.
Akibat bentrokan itu, BB mengaku mengalami sejumlah luka serius.
“Saya juga menjadi korban, bukan hanya pihak lain. Saya mengalami lima luka sabetan di kepala, luka di pelipis kiri, luka di siku, dan beberapa goresan di punggung. Saya bahkan harus ke rumah sakit untuk perawatan,” tegasnya.
BB berharap klarifikasi ini bisa meluruskan informasi yang beredar dan menghindari kesalahpahaman di tengah masyarakat.
“Harapan saya, kasus ini diselesaikan sesuai proses hukum dan semua pihak bisa bersikap adil,” pungkasnya.
Kapolsek Tempe, AKP Chandra Said Nur, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa kedua belah pihak sudah melapor ke pihak berwajib.
“Benar, kedua belah pihak telah melapor. Pihak IT melapor di Polsek Tempe, sementara pihak BB melapor di Polres Wajo. Saat ini kasus masih dalam tahap penyidikan,” jelas Kapolsek.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian.
“Kami berharap masyarakat tidak terprovokasi dan menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif,” tandasnya.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, sementara proses hukum terus berjalan untuk mengungkap fakta sebenarnya.