Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

iklan

Tradisi Islam Nusantara Jadi Sorotan dalam Dialog Media MQK Internasional 2025 di Wajo

Admin
Jumat, 03 Oktober 2025, 10/03/2025 WIB Last Updated 2025-10-04T07:47:30Z


Wajo — Rangkaian Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 menghadirkan Dialog Media bertema “Dari Tradisi Indonesia ke Dunia” yang digelar di Ballroom Sallo Hotel Sengkang, Jumat (3/10/2025).


Acara ini menghadirkan lima narasumber utama, termasuk perwakilan dari Brunei Darussalam, Mohammed Khairie bin Mohammed Shalahudeen. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya menjaga khazanah Islam Nusantara agar dikenal luas di tingkat global.


“Tradisi kita adalah warisan ulama. Dari Indonesia, kita bisa memberi cahaya peradaban yang rahmatan lil ‘alamin untuk dunia,” ujar Mohammed Khairie.


Dialog ini membahas bagaimana nilai-nilai Islam yang terkandung dalam tradisi Indonesia mampu menjadi inspirasi sekaligus jembatan peradaban dunia. Para narasumber juga menyoroti peran media sebagai wasilah dakwah, penyampai pesan kebaikan, serta penguat ukhuwah Islamiyah lintas negara.


Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA, turut hadir sebagai narasumber. Ia menjelaskan bahwa penyelenggaraan MQK Internasional merupakan wujud komitmen Kemenag untuk merawat dan mempopulerkan kitab kuning.


“Kementerian Agama sedang melaksanakan event internasional, MQKI, atau lomba baca kitab kuning. Tujuannya untuk merawat, melestarikan, sekaligus mempopulerkan kitab kuning sebagai kitab yang sangat sentral dalam keberagamaan umat Islam di seluruh dunia,” terangnya.


Kamaruddin juga mengapresiasi peran Pondok Pesantren As’adiyah Wajo yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan MQK Internasional perdana ini.


“Pesantren As’adiyah termasuk pesantren terbesar dan tertua di Indonesia timur. Perannya sangat besar dalam mencetak ulama yang berkiprah di masyarakat,” ujarnya.


Selain Mohammed Khairie dan Prof. Kamaruddin Amin, dialog media ini juga menghadirkan Dr. H. Basnang Said (Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag), Dr. H. Thobib Al Asyhar, M.Si (Kepala Humas dan Komunikasi Publik Kemenag), serta Dr. H. Abdul Moqsith Ghozali (Dewan Hakim MQKI).


Melalui kegiatan ini, MQK Internasional diharapkan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kajian keislaman yang berakar pada tradisi, namun tetap terbuka untuk dunia.


Iklan

iklan