WAJO – Puluhan massa yang tergabung dalam WASPAMOPS Lembaga Masyarakat Rakyat Indonesia (LMR-RI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Cabang BRI Sengkang, Jalan Andi Mangga, Senin (22/12/2025). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas penanganan debitur bermasalah yang dinilai merugikan nasabah.
Dalam orasinya, massa menuntut klarifikasi dari pihak BRI terkait dugaan lelang agunan nasabah yang disebut dilakukan tanpa adanya konfirmasi atau pemberitahuan kepada ahli waris. Mereka menilai langkah tersebut tidak sesuai dengan prosedur perbankan serta bertentangan dengan prinsip perlindungan konsumen.
Ketua LMR-RI, Jumardin, SH., MH., menegaskan bahwa setiap agunan nasabah memiliki dasar hukum yang jelas dan tidak dapat dilelang secara sepihak. Menurutnya, ahli waris memiliki hak untuk mendapatkan pemberitahuan resmi sebelum dilakukan proses lelang.
“Bank seharusnya menjalankan prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen. Agunan nasabah tidak bisa dilelang tanpa konfirmasi kepada ahli waris,” tegas Jumardin di hadapan massa aksi.
Sementara itu, Ketua BK WASPAMOPS LMR-RI Sulawesi Selatan, Andi Unru, menyampaikan bahwa kehadiran pihaknya merupakan bentuk penyampaian aspirasi masyarakat yang merasa dirugikan, khususnya dalam penanganan kredit debitur yang telah meninggal dunia.
“Kami hadir untuk mewakili masyarakat. Kami meminta pihak BRI mendengarkan dan menanggapi aspirasi masyarakat terkait persoalan ini,” ujarnya.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut sempat menarik perhatian warga sekitar. Bahkan, spanduk tuntutan pencopotan pimpinan Cabang BRI Sengkang turut dibentangkan massa aksi. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Andi Mangga sempat ditutup sementara.
Usai berorasi, perwakilan massa kemudian melakukan pertemuan dengan pimpinan BRI Cabang Sengkang di ruang rapat pimpinan. Namun, pertemuan tersebut berlangsung tertutup dan tidak melibatkan awak media.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BRI Cabang Sengkang belum memberikan keterangan resmi meski telah dikonfirmasi oleh awak media.
