SENGKANG - Suasana haru dan penuh syukur menyelimuti Masjid At-Taubah Pasar Sentral Sengkang pada Rabu (7/5/2025). Sebanyak 700 anak yatim piatu dan kaum dhuafa menerima santunan berupa uang tunai dan beras dalam acara yang berlangsung tertib dengan pengawalan khusus dari personel Kodim 1406/Wajo.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh H. Nurdin selaku Koordinator Sumbangan Masjid At-Taubah yang didampingi oleh Ustad Muhammad Akbar Gunawan yang berperan sebagai Mediator anak yatim dan dhuafa.
"Bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian para pedagang Pasar Sentral Sengkang dan para donatur yang telah mempercayakan sedekahnya kepada kami," ungkap H. Nurdin dengan penuh syukur saat ditemui di lokasi.
Masjid At-Taubah telah membuktikan perannya tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kepedulian sosial yang aktif memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Program santunan ini merupakan hasil kolaborasi berbagai elemen masyarakat, termasuk para pedagang dan dermawan yang secara konsisten menyisihkan sebagian rezeki mereka.
"Kami berharap para donatur yang telah mempercayakan sedekahnya melalui Masjid At-Taubah Pasar Sentral Sengkang mendapatkan keberkahan berlipat dalam usahanya," tambah H. Nurdin. Ia juga menggaris bawahi keyakinan bahwa jamaah, pedagang, dan dermawan yang terlibat akan mendapatkan kelancaran rezeki dan merasakan "keajaiban doa" dari anak-anak yatim dan kaum dhuafa yang terbantu.
Ustad Muhammad Akbar Gunawan yang berperan sebagai mediator dalam kegiatan ini menyampaikan harapannya agar bantuan tersebut dapat meringankan beban para penerima. "Meski nominal bantuan tidak sebesar harapan, setidaknya dapat memberikan senyum bahagia kepada mereka di tengah bulan puasa ini," tuturnya.
Kegiatan penyaluran bantuan yang dikawal ketat oleh personel Kodim 1406/Wajo ini berjalan dengan tertib dan lancar. Kehadiran aparat keamanan menunjukkan dukungan penuh dari berbagai pihak terhadap program kepedulian sosial ini.
Bagi Masjid At-Taubah, program santunan ini bukan sekadar rutinitas tahunan atau momentum sesaat, melainkan bagian dari gerakan sosial berkelanjutan yang diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama.
"Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat semakin tergerak untuk saling membantu. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, dan kebahagiaan terbesar adalah ketika kita mampu membawa kebahagiaan bagi orang lain," tutup Ustad Akbar dengan penuh semangat