WAJO – Kabupaten Wajo bersiap menjadi tuan rumah perhelatan akbar Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) International yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia. Event bergengsi ini akan berlangsung di Pondok Pesantren As’adiyah, 2–7 Oktober 2025, dengan menghadirkan lebih dari 7.000 peserta dan tamu undangan, termasuk delegasi dari 10 negara sahabat.
Ketua Komisi III DPRD Wajo, Andi Bayuni Marzuki, menyambut antusias penyelenggaraan MQK International yang mengusung tema "Dari Pesantren untuk Dunia". Ia menilai, ajang ini bukan sekadar kebanggaan daerah, tetapi momentum strategis untuk meneguhkan peran pesantren di panggung global.
"Pesantren adalah aset bangsa. Dari pesantren lahir generasi yang kuat secara spiritual, intelektual, dan berdaya saing global," tegas Andi Bayuni, Senin (29/9/2025).
Menurutnya, MQK International bukan hanya menjadi ajang kompetisi kitab kuning (turats), melainkan juga perhelatan budaya dan kepedulian lingkungan yang menunjukkan progresivitas pesantren di era modern.
Komisi III DPRD Wajo pun optimis event ini memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal. Ribuan tamu yang hadir diperkirakan menggerakkan sektor perhotelan, kuliner, transportasi, pariwisata, hingga UMKM.
"Ini kesempatan emas untuk menunjukkan potensi Wajo. Bukan hanya dari sisi keilmuan Islam, tetapi juga kesiapan infrastruktur dan keramahan masyarakatnya," tambah politisi Golkar itu.
Lebih jauh, ia menyebut MQK International sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan citra Wajo sebagai destinasi wisata religi sekaligus pusat pengembangan keilmuan Islam di Indonesia Timur.
"Kami berharap kegiatan ini berjalan sukses, memberi manfaat ekonomi dan sosial, serta tetap menjunjung tinggi nilai keilmuan dan budaya pesantren," pungkasnya.