WAJO — Antusiasme menyambut Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) International 2025 kian terasa, terutama di kalangan legislatif Kabupaten Wajo. Event akbar pembacaan kitab kuning berskala global itu akan digelar di Pondok Pesantren As’adiyah, 2–7 Oktober 2025 mendatang.
Wakil Ketua I DPRD Wajo, Andi Merli Iswita, mengaku bangga sekaligus terhormat atas penunjukan Wajo sebagai tuan rumah perdana MQK International di Indonesia.
"Kami merasa terhormat dan bangga, Wajo menjadi tuan rumah MQKI. Ini kesempatan besar untuk mempromosikan Wajo di mata dunia," tegas Andi Merli, Rabu (1/10).
Menurutnya, ajang ini bukan sekadar kompetisi ilmiah, tetapi juga platform strategis untuk memperkenalkan As’adiyah serta Wajo ke panggung global. Ia menilai MQK International akan memberi dampak besar, baik dalam penguatan pendidikan pesantren maupun peningkatan citra Wajo sebagai pusat pengembangan ilmu Islam.
Lebih jauh, Andi Merli menekankan bahwa gelaran ini juga membawa dampak ekonomi signifikan. Ribuan peserta dan tamu dari berbagai negara diyakini akan menjadi penggerak roda ekonomi lokal.
"Ribuan peserta yang hadir tentu akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi UMKM dan usaha lokal di Kabupaten Wajo. Mulai dari penginapan, kuliner, hingga oleh-oleh khas Wajo akan terdorong secara masif," jelasnya.
Ia menutup dengan menegaskan komitmen DPRD Wajo untuk mendukung penuh kesuksesan MQK International 2025.
"Ajang internasional ini bukan hanya kompetisi, tapi momentum nyata untuk memajukan Wajo di kancah global," pungkasnya.
