Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

iklan

Pemda Wajo dan DPRD dinilai tidak Peduli nasib warga asal Paselloreng

Uceng
Minggu, 11 September 2022, 9/11/2022 WIB Last Updated 2022-09-11T13:46:44Z


Sulselexpose.id.Wajo--Ditengah pembangunan dan kisruh pembebasan lahan Bendungan Paselloreng, ternyata masih menyisakan masalah yang sangat butuh kepedulian pemerintah. Kisaran 100 Kepala Keluarga, warga asal Paselloreng mulai pindah sejak tahun 2011 ke kawasan transmigrasi lokal Bekkae desa Paselloreng dan tahun 2017 pindah bermukim di Mallebae desa Arajang. 


Salah seorang tokoh masyarakat kecamatan Keera kelahiran Paselloreng yang kini bermukim di desa Inrello mengungkap berbagai masalah yang dihadapi warga asal Paselloreng. Menurutnya, sebagian warga yang dulu bertani sawah, kini harus memulai berkebun di Bekkae, dan Inrello kecamatan Keera, serta sebagai lagi menjadi nelayan di area bendungan dan mulai memelihara ternak. 


Kini setelah sepuluh tahunan pindah dan bendungan telah diresmian oleh presiden Jokowi pada tahun 2021 lalu, warga asal Paselloreng, mulai keluhkan kondisi jalan yang tidak bisa dilalui oleh

Kondisi jalan inrello bekkae

kendaraan roda empat seperti yang terjadi pada ruas jalan Arajang - Minangatellue, serta ruas jalan Bekkae - Inrello.


Kondisi jalan yang bertahun-tahun telah rusak di Gilireng menjadi keluhan masyarakat. Padahal kepemimpinan Bupati Wajo Amran Mahmud memasuki akhir tahun masa periodenya. Padahal program 1000 KM jalan mantap, merupakan satu dari 25 program prioritas yang dijanjikan PAMMASE pada masa kampanye pemilihan Bupati dan Wakil Bupati empat tahun silam. 

Kawan kita dari Inrello/Andi Anto AK


Hal tersebut diungkap oleh Andi Anto, salah satu warga Inrello kecamatan Keera, untuk mengunjungi kebunnya di Bakkae desa Paselloreng, ia harus memutar arah, menempuh perjalanan dari Inrello melalui Tarumpakkae Kecamatan Majauleng dan masuk Kampung Baru Gilireng kemudian menuju Bekkae. Ia harus menemouh perjalan kisaran 40 KM setiap harinya karena jalanan poros Inrello dan Bekkae rusak berat, padahal jika jalan Inrello - Bekkae diperbaiki maka ia hanya menempuh jarak 5 KM. 


Tokoh kecamatan Keera yang akrab disapa; Kawan Kita dari Inrello ini, pindah bermukim ke desa Inrello mengikuti keluarganya akibat tanah kelahirannya terendam oleh program pembangunan bendungan Paselloreng.


Menurutnya, pemerintah daerah dan DPRD Wajo perlu untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan daerah, terutama infrastruktur jalan yang menghubungkan antar kecamatan, seperti jalan poros Bekkae - Inrello yang menghubungkan kecamatan Gilireng dan Keera, dan jalan poros Arajang - Minangatellue, menghubungkan kecamatan Gilireng dan Maniangpajo. 


"kami itu heran terhadap pemerintah daerah dan DPRD Wajo, mereka datang hanya untuk meminta dipilih, tetapi bertahun-tahun setelah terpilih, sama sekali tidak ada kepeduliannya membangun jalan, padahal sangat dibutuhkan oleh masyarakat" ungkap Andi Anto. 


Ia menuturkan banyaknya manfaat jika akses jalan Bekkae - Inrello mendapatkan kepedulian Pemerintah Daerah. 


"Kami harap ruas jalan Bekkae - Inrello mulai dikerjakan tahun depan, supaya masyarakat di Bekkae kembali miliki akses ke Pasar di Longka serta hasil pertanian dan perkebunan lebih mudah dipasarkan" jelasnya


Bukan hanya itu, jika akses jalan diperbaiki maka warga dari luar Paselloreng akan mudah mengunjungi area Bendungan Paselloreng.

Iklan

iklan