Abdul Wahab Dai
Jurnalis Warga/Anggota Luar Biasa PPPSI Cabang Makassar
JENEPONTO-Bahasa Prancis yang kerap dianggap "bukan bahasa kita" atau dengan sebutan "bahasa non-Muslim" --atau lebih kasar lagi "bahasa kafir"-- sudah diajarkan di Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini sejak tahun 2018 di Desa Maccini Baji, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Rupanya resistensi kalangan pesantren pada umumnya terhadap bahasa Prancis tidak berlaku di pesantren ini.
Sri Ratnawati, S.S., pengampu mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa Prancis di MAS An-Nuriyah Bontocini mengatakan bahwa madrasah tempatnya mengampu mata pelajaran Bahasa Prancis menggunakan Kurikulum 2013 hingga kini.
Alumnus Departemen Sastra Prancis Unhas angkatan 2013 ini menyebut bahkan bahasa Prancis diajarkan pada level MTs pada pesantren yang sama di bawah naungan Yayasan Wakaf Nurya Centre Makassar.
Dalam kurikulum pendidikan nasional Indonesia terdapat nomenklatur mata pelajaran Bahasa Inggris dan mata pelajaran Bahasa Asing Lainnya. Bahasa Asing yang dimaksud adalah mata pelajaran bahasa asing selain Bahasa Inggris seperti Bahasa Arab, Bahasa Jepang, Bahasa Korea, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Jerman.
"Di sini juga diajarkan bahasa Mandarin dan bahasa Jerman," ujar Ratna yang juga aktif di Perhimpunan Pengajar Prancis Seluruh Indonesia (PPPSI) Cabang Makassar ini. Sebagai pesantren tentu Bahasa Arab juga diajarkan termasuk Bahasa Inggris.
Peta pembelajaran bahasa Prancis di sekitar Makassar dan Sulawesi Selatan saat ini menunjukkan selain diajarkan di Departemen Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin, bahasa Molière ini juga diajarkan di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, SMP dan SMA Athirah Makassar, SMAN 11 Makassar, SMKN 8 Makassar, serta SMAN 16 Makassar.
Mata Pelajaran Bahasa Prancis juga diajarkan di SMK Telkom Sandhy Putra Makassar. Di luar Kota Makassar bahasa Prancis diajarkan juga di Pesantren An-Nuriyah Bontocini Jeneponto pada tingkat MA dan MTs.
Di sebuah MAN di Barru juga dikabarkan terdapat mapel Bahasa Prancis. Sementara itu pada salah satu sekolah vokasi teknik di Wajo sempat diajarkan Bahasa Prancis sebagai Muatan Lokal dalam beberapa tahun.
Di Sulawesi Barat tepatnya di SMAN 1 Polewali Mandar bahasa Prancis juga diajarkan sebagai mata pelajaran. Dari Palu Sulawesi Tengah dilaporkan eksistensi dan perkembangan bahasa Prancis di Warung Prancis Universitas Tadulako (International Office UNTAD Palu) dan bahasa Prancis diajarkan sebagai mata kuliah Bahasa Asing di FKIP Pendidikan Bahasa Indonesia. Di Palu juga diajarkan bahasa Prancis di MAN 2 Palu.
Kabar tentang eksistensi pembelajaran bahasa Prancis di Luwuk (Sulawesi Tengah) tidak terdengar lagi.
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Haluoleo di Kendari juga telah membuka Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis.
Alliance Française (AF) Makassar juga mengajarkan bahasa Prancis dan dan melaksanakan promosi budaya Frankofon. Telah tersedia kelas-kelas bahasa Prancis sejak lama. Penulis sendiri adalah alumnus AF Makassar era 1990-an. Ini belum disebut kursus-kursus partikelir dan privat di Makassar dan sekitarnya.
Sumber Foto: Sri Ratnawati dan Koleksi Penulis
