1

Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

iklan

Delapan Politisinya "Melenggang ke Assorajang", Gerindra Perkasa di Wajo

Kamis, 07 Maret 2024, 3/07/2024 WIB Last Updated 2024-03-07T05:43:03Z

 


Abdul Wahab Dai

Kontributor


WAJO-Pemilu 2024 di Bumi La Maddukkelleng mencatatkan sejarah baru. Partai Gerindra perkasa dengan 8 kursi dan menumbangkan dominasi PAN yang bahkan periode 2019-2024 dapat disebut sebagai masa keemasan partai berlambang matahari bersinar ini.


Pada periode 2019-2024, PAN mendominasi dengan menempatkan Ketua DPD PAN Wajo Amran Mahmud sebagai Bupati Wajo dan Andi Alauddin Palaguna sebagai Ketua DPRD. Andi Muh. Alauddin Palaguna adalah kader PAN.


Prediksi dominasi Gerindra pada periode 2024-2029 ini merujuk pada hasil Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Tahun 2024 di Hotel Sermani Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan Kamis, 29 Februari 2024.


Namun pleno penetapan calon anggota DPRD terpilih sendiri belum digelar. Akan tetapi berbekal data ini, para tim sukses caleg dan kader partai mencoba menghitung sendiri dengan mengonversi suara menjadi kursi dengan metode yang mereka pahami yakni metode Sainte-Lague, sehingga beredarlah senarai nama caleg terpilih yang bukan versi resmi KPU.


Gerindra yang merupakan partai besutan Presiden Prabowo Subianto versi Hitung Cepat Pemilu 2024 (untuk sementara) kini bersiap mengambil alih kursi Ketua DPRD Kabupaten Wajo di Assorajang (Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo adalah lokasi gedung DPRD Kabupaten Wajo).


Sebelumnya PAN menumbangkan dominasi Partai Golkar yang menguasai Bumi La Maddukkelleng selama beberapa dekade pada tahun 2018.


Kabupaten Wajo dalam masa-masa keemasan Golongan Karya pada masa Orde Baru hingga Orde Reformasi, lazimnya Bupati dan Wakil Bupati adalah kader Golkar (saat itu Golkar belum disebut sebagai partai).


Beringin benar-benar menguasai urat nadi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wajo selama Orba dan awal-awal Orde Reformasi.


Tak ada kelompok politik yang dapat menggeser dominasi Beringin kala itu pada masa Orba yang hanya terdiri dari tiga: PPP, Golongan Karya, dan PDI. Kita masih ingat Bung Dachlan (Bupati Dachlan Maulana) --kala itu petinggi partai disapa dengan "bung"--menjadi jurkam Golkar pada kampanye era Soeharto.


Bupati Wajo Andi Asmidin adalah Ketua DPD Partai Golkar zaman Reformasi dan Ketua DPRD Wajo era Asmidin juga kader Partai Golkar (2004-2009).


Kejadian unik terjadi saat pemerintahan Budiman (Andi Burhanuddin Unru-Amran Mahmud) tahun 2009-2014 yang merupakan produk pilkada langsung perdana. Kala itu Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru adalah Ketua DPD Golkar Kabupaten Wajo dan Wakil Bupati Wajo Amran Mahmud adalah Ketua DPD PAN Kabupateh Wajo.


Era Budiman adalah "koalisi" Golkar-PAN, walau Andi Burhanuddin Unru mengambil alih Golkar setelah memenangkan Pilkada bukan dengan mengendarai kursi Golkar.


Selanjutnya pada era Andi Burhanuddin Unru-Andi Syahrir Kube (2014-2019), Bupati tetap sebagai Ketua DPD Golkar dan Ketua DPRD Wajo adalah kader Golkar.


Wajo benar-benar "membiru" setelah sekian lama "menguning". Dominasi Partai 'beringin" Golkar diambil alih oleh partai berlambang "matahari bersinar" PAN pada masa pemerintahan Pammase (2019-2024).


Setelah lama "menguning" dan "membiru" sebentar, wajah Kabuparen Wajo 5 tahun mendatang perlahan-lahan mulai terkuak dengan melenggangnya 8 politisi Gerindra ke Assorajang.


Kalau lah Gerindra memimpin parlemen, lalu siapa Bupati dan Wakil Bupati Wajo berikutnya?


Sumber Foto: Warganet

Iklan

iklan